Apa itu sesorah? Mungkin Anda sekalian masih banyak yang belum mengetahui arti maupun pengertiannya. Terutama Anda yang berasal atau berdomisili di luar Pulau Jawa. Hal itu dikarenakan kata ini berasal dari Bahasa Jawa.
Memang benar, sesorah jika diartikan dalam Bahasa Indonesia, yaitu pidato. Seorang yang berpidato pasti berada di tempat yang agak tinggi agar bisa dilihat atau didengar pidatonya oleh banyak orang.
Selain itu, pidatonya harus dilakukan dengan lantang dan keras apalagi saat berada di tempat luas, seperti lapangan atau sejenisnya. Lalu, apakah Anda sudah pernah berpidato seperti itu? Jika sudah pernah, berarti Anda mampu mempraktikkan sesorah.
Pengertian Sesorah
Seperti disinggung sebelumnya pengertian sesorah adalah pidato. Seperti umumnya orang berpidato, suara keras dan lantang memang harus dilakukan. Tidak mungkin seorang berpidato dengan suara lirih.
Kecuali, sudah menggunakan mikrofon untuk mengeraskan suaranya. Orang berpidato juga harus mengetahui dan memahami terlebih dulu semua hal yang mau diucapkannya. Jadi, tidak boleh sembarangan berpidato dengan tema kurang jelas.
Pidato seperti itu hanya membuat banyak orang tidak mempedulikannya karena ucapannya tidak jelas. Oleh karenanya, Anda yang ingin berpidato disarankan membawa secarik kertas berisi catatan kecil mengenai hal-hal pokok yang ingin disampaikan.
Tentu saja membuatnya sebelum berpidato dengan menuliskan semua hal penting. Namun jika sudah hafal dan menguasai materinya, tidak perlu membuat catatan semacam itu. Mungkin mereka yang sudah sering berpidato mampu melakukannya.
Baca juga : Pengertian Ghadab
Menyampaikan Pendapat Dalam Bentuk Sesorah
Sesorah atau pidato juga bisa dijadikan ajang dalam menyampaikan pendapat atau gagasan. Kegiatan tersebut biasanya dilakukan secara langsung dan lisan di depan banyak orang.
Orang yang melakukannya harus bisa tampil berani karena menyampaikan gagasannya seperti orang berpidato. Jika belum terbiasa melakukannya, sudah pasti grogi dan nada bicaranya menjadi kacau.
Oleh karenanya, bentuk penyampaian pendapat dalam sebuah sesorah memang harus dilatih dulu. Hal tersebut wajar dan normal saja karena berbicara seorang diri di depan puluhan, ratusan, bahkan ribuan orang memang tidak mudah.
Mentalitas harus dibangun dan dikuatkan terlebih dulu. Caranya dengan melatih pidato sendiri di depan cermin. Anggap saja wajah Anda yang ada di cermin merupakan orang-orang yang sedang memandang serta mendengarkan pidatonya.
Selanjutnya, latihan mulai ditingkatkan dengan berpidato di depan dua atau tiga orang. Lakukan hal tersebut secara teratur maka mentalitas Anda akan terbentuk. Dengan begitu, Anda tidak akan grogi lagi saat berbicara di depan banyak orang.
Selain itu, semua hal yang ingin disampaikan saat berpidato tidak akan lupa karena Anda sudah membuat catatan kecil serta kuat mentalnya. Jadi, Anda bisa sesorah atau berpidato dengan lancar dan tanpa gangguan.
Uraian mengenai sesorah diatas bisa Anda jadikan referensi yang menarik. Terutama Anda yang bercita-cita menjadi orator terkenal, seperti Bung Karno. Semoga bermanfaat.