Ketika mendengar istilah fatamorgana mungkin yang Anda pikirkan hanya terjadi di padang gurun pasir saja. Siapa saja yang bepergian di siang hari ketika cuaca sedang panas dan terik matahari.
Maka Anda bisa melihat bayang – bayang seperti terbakar. Kadang bayang – bayang tersebut seperti air yang sedang terpapar ombak. Bayang – bayang inilah yang dikenal sebagai istilah dari fatamorgana.
Fatamorgana ini pun sering terjadi di padang pasir atau pun tempat terbuka yang terpapar sinar matahari langsung. Banyak orang yang menggunakan kata fatamorgana, akan tetepi tidak paham dengan maknanya. Oleh karena itu berikut penulis jelaskan lebih jauh tentang pengertian fatamorgana.
Pengertian Fatamorgana
Dikuti dari kbbi pengertian fatamorgana adalah gejala optis yang terlihat pada permukaan yang panas yang terlihat seperti genangan air. Arti lain dari famorgana yaitu hal yang bersifat khayal atau tidak mungkin dicapai.
Fatamorgana ini sebenarnya berasal dari nama saudara Raja Arthur yaitu Feye le Morgana yang mana merupakan peri dapat merubah bentuk rupanya. Pada saat ini fatamorgana adalah fenomena alam yang sering kali terjadi di sekitar kita.
Biasanya terjadi saat udara panas karena paparan sinar matahari langsung maupun panas karena api. Fatamorgana ini bisa saja terjadi karena beberapa proses alam. Seperti halnya di gurun pasir, penampakan fatamorgana seperti danau atau genangan air bisa juga seperti kota besar.
Hal tersebut disebabkan karena adanya pantulan dari langit yang kemudian dipantulkan oleh udara panas. Udara panas inilah yang berfungsi sebagai cermin sehingga terjadi pantulan cahaya.
Baca juga : Pengertian Survival
Proses Alam Fenomena Fatamorgana
Sebagai informasi tambahan, pelangi juga termasuk ke dalam fenomena alam disebabkan oleh pembiasaan cahaya dengan air hujan. Kemudian ada sejumlah proses alam yang bisa menimbulkan fenomena fatamorgana, antara lain:
1. Fatamorgana pada dasarnya terjadi karena adanya perbedaan antara kerapatan suhu panas dan suhu dingin yang berada pada lapisan atmosfer bumi.
Suhu udara dingin memiliki kerapatan yang cukup tinggi dibandingkan dengan suhu panas. Sebaliknya, suhu udara panas mempunyai kerapatan yang relatif lebih rendah daripada suhu dingin.
2. Karena adanya kerapatan suhu tersebut, maka lapisan udara dengan suhu panas bisa berada di dekat tanah atau pun kerak bumi. Selanjutnya akan terperangkap oleh suhu udara dingin yang berada tepat di atasnya.
3. Hal inilah yang membuat cahaya mengalami pembiasan pada garis horizontal. Pantulan ini merupakan proses pemantulan cahaya yang bisa terjadi pada permukaan batas antar medium yang memiliki indeks bias yang cenderung lebih kecil.
4. Cahaya yang sedang berada dalam keadaan medium dengan indeks bias yang cukup tinggi bakal berjalan ke arah medium dengan indeks bias yang relatif lebih rendah dibandingkan sebelumnya.
5. Pada saat mata manusia melihat sinar tersebut tampak menyerupai seperti bayang – bayangan air yang dikenal dengan istilah fatamorgana.
Proses terjadinya fatamorgana ini memang cukup menarik untuk dibahas sebab selalu dijumpai dalam kehidupan Anda sehari – hari. Pada intinya, fatamorgana dan proses terjadinya fenomena alam tersebut dipengaruhi oleh kerapatan suhu udara yang terjadi pada suatu wilayah dengan intensitas terik cahaya matahari.