Banjir merupakan permasalahan klasik yang sering terjadi di Indonesia terlebih lagi di kota-kota besar, tetapi kabar baiknya pada saat ini terdapat satu cara yang disebut bisa meminimalisasi terjadinya banjir, cara tersebut yaitu dengan membuat lubang biopori.
Membuat lubang biopori selain mudah tetapi juga ekonomis karena tidak memerlukan biaya yang besar, meskipun demikian manfaat yang bisa didapat jika membuat biopori terbilang cukup banyak. Lalu apa sebenarnya biopori ? Berikut ini penjelasannya.
Daftar Isi
Pengertian Biopori
Biopori adalah lubang silindris yang dibuat secara vertikal ke dalam tanah, tujuan pembuatan lubang biopori yaitu agar proses penyerapan air terjadi lebih cepat sehingga dapat mencegah genangan air yang mungkin terjadi di permukaan tanah.
Lubang yang telah dibuat selanjutnya ditimbun dengan menggunakan sampah organik untuk menghasilkan kompos. Sampah organik yang ditimbun tersebut akan menghidupi fauna tanah sehingga mampu menciptakan pori-pori di dalam tanah. Teknologi inilah yang disebut dengan biopori.
Baca juga : Pengertian Hand Tools
Sejarah Singkat Biopori
Metode biopori diprakarsai oleh Dr. Kamir Raziudin Brata yang merupakan salah satu peneliti dari Departemen Ilmu Tanah dan Sumberdaya Lahan, Fakultas Pertanian Intstitut Pertanian Bogor.
Beliau telah meneliti tentang biopori sejak masih berkuliah S2 di University of Western Australia dengan menempuh bidang studi Soil Physics pada tahun 1992. Pada saat itu nama biopori belum ada dan nama untuk metode ini adalah mulsa vertikal (vertical mulch).
Penelitian yang dilakukan oleh Dr. Kamir Raziudin Brata mulai dikenal khalayak luas pada saat peristiwa banjir yang terjadi di Jakarta pada tahun 2007. Pada saat itu banyak dari kalangan media-massa mencari solusi untuk menangani banjir dan sebagian diantaranya datang dan mencari solusi di IPB.
Pada saat itu Dr. Kamir Raziudin Brata menjelaskan tentang hasil penelitiannya yaitu mulsa vertikal yang berhasil membuat kalangan dari media-massa terkesan.
Namun, penggunaan nama mulsa vertikal untuk metode yang dia teliti dianggap terlalu sulit dan pada akhirnya diajukanlah biopori agar lebih mudah diingat dan diucapkan untuk menggantikan nama sebelumnya yang pada akhirnya disetujui oleh Dr. Kamir Raziudin Brata dan nama biopori dikenal hingga saat ini.
Apa Manfaat Membuat Biopori ?
Selain untuk mengatasi banjir ternyata masih banyak manfaat lain yang bisa diperoleh jika membuat lubang biopori. Berikut adalah beberapa manfaat jika kita membuat lubang biopori.
1. Untuk Penyerapan Air
Lubang biopori dapat meningkatkan daya penyerapan tanah terhadap air dibandingkan tanpa adanya biopori, sehingga bisa mengurangi resiko terjadinya genangan air. Lubang biopori dengan diameter 10 cm dan kedalaman 100 cm dapat memiliki luas bidang penyerapan sebesar 3.220,13 cm persegi.
Tanpa biopori area tanah berdiameter 10 cm hanya memiliki luas bidang penyerapan sebesar 78 cm persegi. Dengan adanya lubang biopori maka akan membentuk lubang-lubang kecil (pori-pori) pada dinding lubang biopori yang mampu menyerap air sehingga area resapan menjadi lebih luas.
Biopori banyak dibuat di daerah yang memiliki resiko tinggi terhadap banjir, meskipun demikian lubang biopori bisa dibuat di daerah yang tidak memiliki resiko tinggi terhadap banjir, hal itu karena biopori bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan kelestarian mata air.
Namun menurut penelitian yang dilakukan oleh LIPI, keberadaan biopori tidak mampu untuk mencegah terjadinya banjir, tetapi efektif dalam mengatasi genangan air.
2. Sebagai Penanganan Limbah Organik
Saat ini keberadaan sampah menjadi salah satu masalah yang sulit untuk diselesaikan, dengan adanya biopori sedikit banyak dapat mengatasi permasalahan sampah tersebut karena biopori bisa mengubah sampah menjadi kompos.
Sampah organik dapat dimasukan ke lubang biopori dan setelah pengomposan selesai, kompos dapat diambil dan digunakan ke berbagai tanaman. Sampah organik yang dapat dimasukan ke lubang biopori diantaranya seperti dedaunan, ranting, sayuran dan tulang hewan, dan sampah produk pulp (kardus dan kertas).
3. Meningkatkan Kesehatan Tanah
Keberadaan biopori dapat meningkatkan organisme dan mikroorganisme pada tanah sehingga dapat meningkatkan kesehatan tanah dan tumbuhan di sekitarnya. Organisme dan mikroorganisme tanah memiliki peran penting dalam ekologi yang diantaranya sebagai detritivora dan pengikat nitrogen dari atmosfer. Pengikat nitrogen dapat meningkatkan kadar nitrogen pada tanah sehingga akan mengurangi penggunaan pupuk unorganik urea.
4. Mudah Dibuat
Untuk membuat lubang biopori pada dasarnya cukup mudah dan ekonomis, selain itu biopori bisa dibuat dengan menggunakan peralatan sederhana dan bisa dibuat di mana saja.
Baca juga : Pengertian Kosmetika
Cara Kerja Biopori
Sampah organik yang dimasukan ke dalam lubang biopori akan memicu banyak biota tanah seperti cacing, semut, dan akar tanaman untuk membuat rongga-rongga (pori) di dalam tanah yang akan menjadi jalur resapan air di dalam tanah.
Biopori memaksimalkan daya serapan tanah terhadap air sehingga bisa mengurangi genangan air yang terjadi di permukaan tanah dengan lebih cepat dan area resapan yang lebih luas. Tidak hanya berfungsi untuk mengurangi genangan air, biopori juga bermanfaat untuk menjaga keberadaan air tanah dan meningkatkan kesehatan tanah.
Area Terbaik Untuk Membuat Biopori
Tempat terbaik untuk membuat lubang biopori yaitu di area yang biasanya terdapat genangan air. Anda bisa mengamati saat terjadinya hujan area mana saja yang biasanya banyak digenangi air, setelah itu Anda bisa membuat lubang biopori di area tersebut.
Lubang biopori bisa dibuat di mana saja bahkan di area yang tertutup oleh semen, Anda bisa membongkar area permukaan semen yang akan dibuat lubang biopori. Biopori juga bisa dibuat di area mana pun untuk menjaga keberadaan air tanah dan meningkatkan kesehatan tanah.
Cara Membuat Biopori
Persiapan peralatan :
- Bor biopori, bor tanah, atau alat lain untuk melubangi tanah
- Pipa PVC dan penutup yang telah dilubangi
- Sampah organik
- Air
Proses pembuatan :
- Tentukan lokasi pembuatan
- Siram tanah dengan air agar lebih mudah saat penggalian
- Lubangi tanah dengan diameter 10 – 30 cm dan kedalaman kurang lebih sedalam 1 meter
- Masukan pipa PVC yang telah dilubangi bagian sampingnya
- Masukan sampah organik ke dalam biopori
- Tutup biopori dengan penutup yang telah dilubangi
Demikian penjelasan terkait biopori, semoga bermanfaat ..