Rekap atau rekapitulasi menjadi sebuah kata yang sering diucapkan oleh banyak orang terutama saat ada pemilihan umum. Entah itu pemilihan wakil rakyat, pemilihan presiden dan wakil presiden, bahkan hingga pemilihan kepala desa.
Sistem demokrasi di Indonesia memang sangat identik dengan pemilihan dari sekelompok individu dalam menentukan seorang pemimpin. Setelah orang-orang tersebut memilih dari beberapa calon yang disodorkan, langkah berikutnya adalah merekap hasilnya.
Sebuah proses perhitungan yang dilakukan oleh beberapa orang terkait pemilihan tersebut. Hasil rekap nantinya akan dibandingkan dan disimpulkan untuk menentukan siapa calon dengan jumlah rekapan paling banyak.
Pengertian Rekap atau Rekapitulasi
Pengertian rekap atau rekapitulasi adalah akhir hitungan, ringkasan isi, ikhtisar pada akhir laporan.
Sudah sedikit disinggung di atas dengan menggunakan contoh pemilihan umum. Jadi, rekapitulasi merupakan menghitung angka-angka yang masuk untuk ditotal atau dijadikan satu. Setelah ditemukan angka totalnya, maka dapat ditemukan hasilnya.
Hasil terakhir itulah yang menjadi tujuan kegiatan rekap. Hasil dengan nilai angka tertentu yang mungkin sangat bermanfaat untuk orang banyak atau masyarakat seluruh Indonesia. Hal itu dikarenakan hasilnya bisa menentukan nasib bangsa beberapa tahun ke depan.
Baca juga : Pengertian 5R Beserta Penjelasannya
Rekapitulasi dapat dilakukan secara manual maupun komputerisasi. Namun dalam praktiknya, kedua cara tersebut digabungkan dan dipakai untuk bisa mendapatkan hasil terbaik.
Jadi, rekap dimulai dengan menghitung satu per satu suara yang masuk hingga semuanya habis. Setelah semua suara masuk, barulah angka hasil rekap dihitung lagi secara komputerisasi untuk menemukan hasil terakhirnya.
Kenapa Membutuhkan Rekapitulasi?
Sebuah pertanyaan mendasar yang tentu saja perlu dijawab dengan realita pengetahuan terkini. Dimana ilmu berhitung ditemukan oleh manusia bertujuan untuk membantu pekerjaan sehari-hari.
Mulai dari kehidupan rumah tangga, berdagang, perkantoran, dan masih banyak lagi. Semuanya membutuhkan ilmu tersebut dan bisa diterapkan hingga sekarang. Begitu juga rekapitulasi juga sangat erat kaitannya dengan ilmu berhitung.
Lebih spesifiknya, yaitu fungsi plus atau menambah. Data dalam bentuk suara yang masuk, lalu dihitung dengan menambahkan semuanya. Hanya dibutuhkan unsur penambahan saja saat melakukan rekap.
Baca juga : Pengertian Atribut
Tidak ada unsur atau fungsi hitung lainnya, seperti pengurangan, perkalian, atau pembagian. Oleh karena itu, rekapitulasi sangat mudah dipraktikkan oleh semua orang. Tentu saja yang sudah bisa menambahkan angka.
Bahkan, siswa Sekolah Dasar (SD) juga bisa mempraktikkannya. Misalnya, saat pemilihan ketua kelas dengan menerapkan cara demokrasi. Pihak guru sebenarnya bisa saja langsung menunjuk salah satu siswanya untuk menjadi ketua kelas.
Namun demikian, langkah tersebut tidak demokratis. Untuk menunjukkan sikap demokratis sekaligus mengajarkan langsung cara berdemokrasi kepada semua siswanya, sang guru melakukan pemilihan ketua kelas secara terbuka yang diikuti semua siswa.
Beberapa calon dipilih dan hasil rekapitulasi terbanyak menjadi ketua kelas pilihan. Itulah cara berdemokrasi yang nyata di tingkat sekolah. Namun yang terpenting, cara merekap hasil perhitungan suaranya harus jujur dan transparan.
Jadi, rekapitulasi memang sangat dibutuhkan oleh semua orang tanpa terkecuali dalam kehidupan sehari-hari. Oleh karenanya, Anda yang belum paham bisa mempelajarinya sekarang juga.
Itulah penjelasan singkat terkait apa itu rekap serta penerapannya, semoga dapat dipahami.